Kang Emil memulai. Dia menyerap semua pendapat para ilmuwan itu dari berbagai latar belakang. Kajian kesehatan masyarakat, epidemiologi, hingga ekonom dan praktisi, memberi gambar terburuk bisa terjadi di Jawa Barat. Jika cengkeraman pandemi ini masuk. Ini hanya soal waktu saja. Jawa Barat dengan penduduk terbesar di Indonesia akan dengan mudah menjadi bulan-bulanan covid. Dari segala aspek buruk bagi tatanan hidup masyarakat.
Kang Emil harus diapresiasi karena berani mengambil keputusan yang tidak ngasal. Dia menggandeng ilmuwan dari berbagai kampus menjadi partner menyusun strategi bagi Jawa Barat. Dia merumuskan strategi. Menyiapkan perencanaan. Mengeksekusi berbasis data dan kajian. Serba ilmiah.
Kang Emil memutuskan membeli Kit PCR jauh sebelum penyakit itu muncul. Dia berani mengambil keputusan melawan sikap pemerintah saat itu, yang terus meyakinkan masyarakat, bahwa Indonesia masih aman. Memang saat itu masih aman, tapi pertanyaan besarnya, sampai kapan? Benar saja. Tak lama kemudian kasus pertama diumumkan Presiden Jokowi justru terjadi di Jawa Barat. Di Kota Depok.
Baca Juga:Terpikat dengan Kemolekan Anak Tiri, AD Dihajar Massa Karena PI Ketahuan Berbadan DuaSatu Orang Positif Korona, Warga Leuwigoong Garut Semprot Lingkungan
Dua kasus pertama Covid-19 di salah satu kota terpadat di Jawa Barat itu membuat semua orang cemas. Keputusan Kang Emil memesan alat tes dari Korea Selatan jauh sebelum kasus itu terbukti benar-benar sampai ke Indonesia. Menjadi keputusan sangat berharga. Saat pengumuman temuan kasus Covid-19 makin banyak, resource kepemilikan alat tes itu menjadi sangat berarti. Harganya melambung. Menjadi sangat mahal. Terbukti semua negara memburu. Hingga alat tes itu sempat menjadi barang langka.
Tapi beruntung. Kang Emil yang jauh mendahului. Memulai dengan memesan Kit PCR agar bisa mengantisipasi pandemi ini lebih tangkas. Alat tes yang menjadi barang dibeli pertama itu, menjadi modal kemandirian Jawa Barat dalam memeriksa kasus covid dengan akurat dan cepat. Dibutuhkan dalam menangani virus yang menyebar bak kilat ini. Dengan begitu, dapat memotong mata rantai persebarannya.
Kang Emil tidak berhenti pada alat tes covid. Kajian ahli ekonomi juga menunjukkan serangan pandemi ini selanjutnya tertuju pada sendi-sendi ekonomi. Situasi terburuk mungkin terjadi. Ekonomi akan lumpuh. Kang Emil sekali lagi membuat keputusan tepat. Dia mendengarkan pendapat ekonom, lalu melobi DPRD. Meminta izin menyiapkan bantuan sosial bagi banyak warga terdampak secara ekonomi. Akibat dari ekses perang menekan penyebaran pandemi covid.