Benda itu jatuh di lantai. Di depan meja pimpinan. Saking beratnya –tidak sampai ke sasaran.
Bau busuk benda itu luar biasa. Seorang anggota, wanita, sampai dilarikan ke rumah sakit –tercekik bau busuk itu.
Yang melemparkannya pun dibawa keluar ruang sidang: Ted Hui Chi-fung. Anggota oposisi dari Partai Demokratik.
Baca Juga:Positif Covid-19 di Garut Bertambah Lagi 3 KasusSetiawan Konfirmasi Kepgub Jabar soal Perpanjangan PSBB Provinsi
Benda itu tak lain adalah sayur busuk. Sekarang kecil. “Demokrasi kita akan dibuat berbau busuk seperti itu,” ujar Hui Chi-fung. “Bau busuknya sudah kita hirup sekarang,” tambahnya.
Sehari sebelumnya pun gedung legislatif itu sudah heboh. Bau busuk merebak ke mana-mana. Tim keamanan dan pemadam kebakaran segera tiba.
Setelah ditelusuri, bau itu berasal dari lantai 9. Di lantai itulah Hui Chi-fung berkantor.
Rupanya tiap hari Hui Chi-fung sudah membawa sayur busuk ke gedung legislatif. Tapi baru bisa melemparkannya kemarin.
Apa pun, RUU itu pasti berhasil disahkan. Paling lambat besok. Mayoritasnya adalah pro-Beijing.
Dengan demikian pendemo tidak bisa lagi seperti tahun lalu: suka memelesetkan lagu kebangsaan Tiongkok.
Pendemo juga tidak bisa lagi seperti tahun lalu: menginjak-injak bendera Tiongkok, mengolok-oloknya dan membuangnya ke parit.
Atau tetap melakukannya. Dengan risiko masuk penjara.
Baca Juga:Sekolah Dibuka, DPRD Garut Minta Disdik Lakukan Pertimbangan MatangDampak Pandemi, RPJMD Garut Rubah Total
Setelah UU Anti Penghinaan Simbol Negara itu diputuskan, DPRD langsung harus bersidang lagi: mengubah UUD Hongkong. Untuk memasukkan UU Keamanan Nasional yang baru diputuskan DPR di Beijing itu.
Semua itu, dari segi kepentingan Tiongkok, memang harus disahkan buru-buru. Sebelum fokus ke persiapan pemilu Hongkong bulan September nanti.
Di Pemilu nanti oposisi diperkirakan akan menang. Tapi itu tidak lagi masalah bagi Tiongkok. Sudah terjamin: Hongkong tidak bisa lagi memisahkan diri.
Bahwa Hongkong mau berbeda dengan Beijing tidak apa-apa. Toh sejak awal sudah disepakati: satu negara dua sistem.
Demo besar-besaran sepanjang tahun lalu memang jelas sekali: mengarah ke kemerdekaan Hongkong. Yang mendapat dukungan Barat.
Kini Tiongkok sudah mengambil risiko: menghadapi yang terburuk di Hongkong.
Juga di Taiwan.
Untuk pertama kali pimpinan puncak Tiongkok tidak lagi menyanyikan lagu lama: mengusahakan penyatuan Taiwan secara damai.