Nyaman Banar

0 Komentar

Sapu terberai

Bumi gonjang-ganjing

Menatap langit dengan iba

Walillahi alham

Genaplah khotbah itu lima menit. Doa di khotbah keduanya pendek saja.

Kami pun mengakhiri acara hari itu dengan sungkeman. Mula-mula para istri sungkem ke suami mereka. Untuk minta maaf. Lalu cucu-cucu ke kakek-nenek dan ke orang tua mereka.

Lalu gantian.

Para suami sungkem ke para istri. Jelas: para suami pun banyak juga berdosa kepada istri.

Lahir batin.

Skornya menjadi 0-0.

Selesai.

Baca Juga:Ridwan Kamil Salat Idulfitri di Rumah DinasRidwan Kamil Gelar ‘Open House’ Daring

Ups… belum. Anak, menantu dan cucu saya berhambur ke asisten rumah tangga. Merangkul mereka. Lama. Minta maaf ke asisten itu. Terdengar isak sedu.

Selesai. Mata pun pada diusap.

Akhirnya ”soto banjar time”.

Made in istri.

Dengan ketupat made in suami.

Nyaman banar. (Dahlan Iskan)

Laman:

1 2 3
0 Komentar