Tujuannya untuk mendapatkan peta persebaran COVID-19 yang komprehensif, melacak kontak terpapar COVID-19, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien COVID-19.
“Kalau dari hasil test angka terkendali, ekonomi bisa lebih longgar, tinggal diatur kalau restoran maksimal berapa kursi, kalau di kantor bagaimana, di mall bagaimana dihitung sesuai kapasitas,” kata Kang Emil.
Kang Emil pun mengajak bupati/wali kota dan pihak berwenang lain di Jabar memiliki soliditas yang tinggi untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
Baca Juga:Bertambah Lagi 4 Orang, ODP di Garut Jadi 2.585 KasusMakanan Bersantan Bolehkah Dipanaskan?
“Kita kerja sama, bersama- sama, kami juga terharu atas kerja keras bupati/wali kota. Semoga segera kita ke zona hijau,” ucapnya.
“Intinya segera buat panduan, supaya ekonomi tetap jalan tapi protokol kesehatan juga tetap berjalan. Apalagi setelah Idulfitri tidak ada lagi momentum yang membuat warga ada lonjakan kerumunan,” tambahnya.
Memotivasi ASN
Selain dengan kepala daerah, Kang Emil melaksanakan halalbihalal secara daring dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Provinsi Jabar.
Dalam halalbihalal tersebut, Kang Emil mengingatkan aparatur sipil negara agar semakin giat bekerja setelah libur Idul Fitri 1441 Hijriyah. Motivasi ganda ini harus diperlihatkan mengingat ASN merupakan salah satu profesi yang tidak terlalu terdampak COVID-19 dari segi finansial.
“Jangan lupa bersyukur. Kelompok paling tidak terdampak COVID-19 adalah ASN. Ketika tidak terdampak maka kerjanya harus lebih, kita tunjukkan ke masyarakat kita adalah yang terbaik untuk mereka,” katanya.
Menurut Kang Emil seluruh ASN wajib masuk kerja Selasa (26/5/20) setelah cuti bersama Lebaran. Kang Emil juga meminta seluruh kepala perangkat daerah segera membuat standar operasional prosedur (SOP) kehidupan normal baru saat COVID-19. SOP kehidupan normal baru diperlukan karena karena saat ini belum ada vaksin dan para pakar kesehatan dunia belum tahu kapan wabah ini akan berakhir.
Kang Emil juga mengapresiasi kinerja ASN yang menggawangi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat karena mendapat apresiasi dari Gugus Tugas Pusat sebagai gugus tugas terbaik se- Indonesia.
Baca Juga:Komunitas RKGB Korwil Garut Selatan Bagikan Sembako, Masker dan TakjilBMKG Rilis Gempa di Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami
“Ini bukan dari survei -survei, tapi datang dari pimpinan gugus pusat langsung. Maka ini jadi kebanggaan,” tuturnya.