KOTA BANDUNG –Tradisi bersalaman-salaman atau halalbihalal pada Idulfitri tahun ini dapat diganti dengan silahturahmi secara daring, karena dalam situasi pandemi COVID-19. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengadakan gelar griya atau open house secara daring dari rumah dinasnya di Kota Bandung, Minggu (24/5/20).
Dalam silahturahmi secara daring tersebut, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– menyapa tokoh masyarakat lintas agama, kepada desa, relawan, dan petugas keamanan di check point tol Cikopo dan Cileunyi.
“Biasanya kami menyelenggarakan open house, tapi ini pertama kalinya dalam sejarah, kami melakukan open house digital atau halalbihalal dengan bentuk video conference yang penting pesannya sampai ke hati,” kata Kang Emil.
Baca Juga:Bertambah Lagi 4 Orang, ODP di Garut Jadi 2.585 KasusMakanan Bersantan Bolehkah Dipanaskan?
Menurut Kang Emil, perayaan hari raya Idulfitri tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena dalam situasi pandemi COVID-19. Umat Islam mesti beradaptasi dan menunda tradisi-tradisi di hari kemenangan.
“Secara fisik kita tidak bisa bersentuhan dan bertemu, tapi dibalik musibah selalu ada hikmah, di antaranya kita jadi lebih paham dengan teknologi dan hemat biaya juga,” ucapnya.
Kang Emil mengatakan, halalbihalal virtual memperlihatkan bahwa warga Jabar tidak menyerah oleh pandemi COVID-19, karena masih dapat bersilahturahmi dan merayakan hari kemenangan di rumah dengan berbagai cara.
“Tentu ini menunjukan kita tidak menyerah oleh COVID-19. Kita cari cara baru supaya kehidupan bisa normal lagi, tapi dengan gaya baru,” ucapnya.
Sapa Kepala Daerah
Kang Emil pun menyapa kepala daerah di Jabar via video conference. Dalam video conference tersebut, ia mengatakan, mobilitas warga menjelang hari raya Idulfitri meningkat.
Di sejumlah daerah, kata kang Emil, banyak kerumunan yang tercipta, baik warga yang berniat mudik dan berbelanja. Hal tersebut berpotensi meningkatkan penularan COVID-19.
Maka itu, Kang Emil menginstruksikan kepada para bupati/wali kota untuk kembali melaksanakan pengetesan COVID-19 secara masif.
Baca Juga:Komunitas RKGB Korwil Garut Selatan Bagikan Sembako, Masker dan TakjilBMKG Rilis Gempa di Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami
“Saya titip kerena setelah lebaran bisa dilakukan pengetesan-pengetesan COVID-19. Apakah ada dampak atau tidak? Mudah- mudahan tidak,” ucapnya.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens melakukan pengetesan COVID-19, baik dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) atau tes swab maupun rapid test.