“Kalau kita bisa menjaga angka reproduksi menurun selama 14 hari maka ekonomi bisa berjalan, yaitu dengan menggeser status. Status sekarang di level empat, yaitu 30 persen kegiatan ekonomi. Kalau statusnya kuning, berarti sudah naik 60 persen kegiatan ekonomi, kalau di statusnya biru atau hijau maka kegiatan bisa 100 persen ekonomi,” tambahnya.
Ketua British Chamber of Commerce in Indonesia (Kamar Dagang Inggris di Indonesia), Ainsley, mengatakan, penanggulangan COVID-19 di Jabar komprehensif. Terutama lima strategi Jabar dalam penanggulangan, yakni proaktif, transparansi, menggunakan pendekatan ilmiah, inovatif, dan kolaborasi.
“Dalam presentasi Anda (Kang Emil) tadi, menyebutkan lima strategi yang dilakukan serta PSBB (partial lockdown). Hal itu pada dasarnya sama seperti yang diterapkan di Inggris,” ujar Ainsley.
Baca Juga:Mumad dan Anaknya Tinggal di Gubuk Reyot, Pulang dari Merantau Tak Punya RumahMeski Dikeluhkan, Dinkes Garut Tetap Pakai Rapid Test Viva Diag
Ainsley pun mengapresiasi setiap progres yang dilakukan Jabar dalam menanggulangi pandemi COVID-19.
“Terimakasih atas transparansi, dan sangat transparan. Sangat dimengerti apa yang terjadi dan bagaimana posisi Jawa Barat. Saya sangat mengapresiasi rencana terbaik (yang dilakukan Gubernur),” ucapnya. (rls/Humas Jabar)