GARUT – DPD KNPI Kabupaten Garut kembali membagikan Alat Pelindung Diri (APD) berupa hazmat ke puskesmas Kadungora dan Puskesmas Tarogong Kaler, Kamis (14/5/2020).
Ketua pokja Pencegahan covid-19 DPD KNPI Garut, Kalamullah mengatakan, masing-masing puskesmas mendapatkan 10 pcs hazmat
“Selain itu, pokja mendistribusikan masker non kesehatan kepada pengurus DPR KNPI Kadungora dan DPD KNPI Tarogong Kaler. Masing-masing 500 pcs,” ujarnya.
Baca Juga:MUI Jabar Jelaskan Cara Salat Idulfitri di Tengah Pandemi COVID-19Zakat Fitrah Garut Rp12 Ribu per Kilo
Pembagian tersebut kata Kalamullah, dia sendiri yang menyerahkan, disaksikan langsung oleh Sekretaris DPD KNPI Garut Deni Rachmat.
Kalam menegaskan, sudah menjadi tanggungjawab kita semua untuk terus berupaya memerangi wabah ini, agar kehidupan masyarakat kembali normal dan kembali melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.
Sementara itu Sekretaris DPD KNPI Garut, Deni Rachmat menyampaikan, kondisi ekonomi masyarakat semakin melemah dengan adanya wabah korona.
Maka dari itu, diperlukan langkah-langkah yang kongkret dan berkesinambungan terutama produk kebijakan dari pemangku kebijakan, dan perlu kiranya ada evaluasi dari kebijakan pemberlakuan PSBB di Garut.
” Karena di lapangan masih jauh dari harapan, ini sangat disayangkan dengan anggaran BTT yang hampir 250 Miliar kalau pelaksanaannya tidak efektif,” ujarnya.
Terkait PSBB, ketua DPK KNPI Kadungora menyayangkan dengan adanya check point di pintu masuk tidak berjalan ketat. Arus lalu lintas dari luar kota yaitu dari Bandung dan Jakarta masih longgar dalam pemeriksaan.
“Ini perlu evaluasi agar langkah-langkah penanganan covid-19 bisa terkontrol dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga:Ketua DPRD Garut Minta Dinkes Cabut Alat Rapid Test yang Akurasinya RendahDisdik Garut Terapkan Dua Alternatif PPDB, Persiapkan dari Sekarang
Sementara itu, Ketua DPK KNPI Tarogong Kaler, Sidik Nugraha, mengeluhkan Jaring Pengaman sosial berupa bantuan-bantuan sosial tidak terdistribusi dengan baik.
Idealnya ketika pemberlakuan PSBB di Kecamatan Tarogong Kaler diikuti dengan langkah-langkah distribusi pangan dan kebutuhan pokok masyarakat secara merata agar masyarakat bisa membatasi aktivitas di luar rumah.
“Sekarang malah tidak jelas distribusi bantuan sosialnya, sehingga wajar kalau masyarakat banyak yang masih beraktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Simpelnya kalau gak kerja ya gak makan,” katanya.
Pokja Penanganan Covid-19 KNPI Garut akan terus bergerak selama pandemi ini belum selesai. ” Ini adalah ikhtiar kami untuk membantu pemerintah dalam memerangi wabah korona, dan diharapkan warga masyarakat Garut untuk senantiasa waspada dan selalu mengikuti standar kesehatan WHO. Semoga wabah cepat berlalu,” katnya. (*)