RadarPriangan.com, GARUT – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut, Euis Ida Wartiah meminta Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan segera menarik alat rapid test yang memiliki akurasi pengetesan yang rendah.
Ida menilai, upaya tersebut perlu dilakukan sangkan menghilangkan kurang percayanya masyarakat terhadap alat yang selama ini banyak dikeluhkan lantaran kurang akurat.
“Seperti kemarin (Forkopimcam di salah satu kecamatan, red) dilakukan rapid test dan semua reaktif jadi minta diulang lagi, (setelah diulang dengan menggunakan alat Rapid Tes berbeda merk, red) hasilnya non reaktif,” kata Ida, Kamis (14/5/2020).
Baca Juga:Disdik Garut Terapkan Dua Alternatif PPDB, Persiapkan dari SekarangDi Masa Pandemi Covid-19, Mahasiswa Butuh Perhatian, Berikut Curhatan Kader GMNI Garut
Kurangnya akurasi rapid tes kata Euis, membuat cemas banyak pihak. Sehingga hal itu berdampak pada kurang percayanya warga termasuk dirinya untuk melakukan Rapid Test.
“(Yang kurang akurat, red) Buat stres orang, makanya kita kemarin itu harusnya Rapid Test, kita gak mau yang jelek, mau alat yang bagus. Makanya kemarin punten, saya mah enggak (tidak ikut rapid tes, red) karena alatnya mau akurat. Besok kita acara rapid tes, (pihaknya mau ikut rapid tes, red) tapi alatnya yang gak banyak keluhan,” tambahnya.
Pihaknya berharap, Dinas Kesehatan segera mencabut penggunaan alat Rapid Test yang memiliki akurasi rendah. Kendati sudah banyak dibeli, namun hal tersebut lebih baik dilakukan ketimbang membuat khawatir banyak orang.
“Minta dicabut lagu meski dapat beli banyak, karena itu buat khawatir masyarakat, (rapid test, red) jangan malah nakut-nakutin (karena hasilnya yang tidak akurat, red),” pungkasnya. (erf)