Selama ini, katanya, hanya telur yang dipasok dari daerah asalnya. Contoh, telur yang akan dibagikan di Garut adalah yang berasal dari Garut. Begitu juga dengan Ciamis atau Tasikmalaya. Pihaknya tidak akan gegabah menyediakan kebutuhan Bekasi misalnya dengan memasok telur dari Ciamis yang berjarak jauh.
Hal ini disebabkan daya tahan telur yang lebih singkat dibandingkan jenis bantuan pangan lainnya yang memiliki masa kedaluwarsa lebih dari setahun. Arifin memastikan di Jawa Barat dengan manajemen penyimpanan dan distribusi yang ketat, belum ada kasus telur yang busuk di tempat penyimpanan atau gudang.
“Kalaupun tidak terserap untuk dibagikan ke daerah tetangga, telur-telur tersebut akan segera dimasak di dapur umum dan kalaupun ada yang rusak akan segera dimusnahkan,” katanya.(rls/Humas Jabar)