RadarPriangan.com, GARUT – Masyarakat Kabupaten Garut ramai yang menanyakan kapan bantuan sosial (bansos) Gubernur akan turun.
Rupanya pengadaan sembako seperti telur sendiri sudah disiapkan di gudang Bulog Garut. Namun hingga sekarang bantuan tersebut belum disalurkan kepada penerima.
Wakil Pimpinan Bulog Wilayah Priangan Timur, Budi Sultika menyebut bahwa telur yang akan didistribusikan itu berpotensi busuk.
Baca Juga:Pemudik Positif Covid-19 Kabur dari Jakarta, Sudah Ada Kontak EratDeni Suherlan, Sekda Kabupaten Garut Meninggal Dunia
Hal tersebut terjadi karena durasi penyimpanan yang sudah melampaui batas ketahanan telur.
”Sampai saat ini tak ada telur yang busuk, kalau yang berpotensi busuk memang ada. Kita kan sudah siapkan telur untuk dibagikan ke masyarakt akan tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan kapan akan dibagikan,” ujar Budi saat dihubungi wartawan, Minggu (10/5/2020).
Budi mengatakan bahwa pihaknya sendiri sudah menyiapkan sejumlah bahan yang akan dibagikan kepada masyarakat yang sumbernya dari bantuan Gubernur.
Namun rupanya jadwal pembagiannya molor karena adanya permintaan dari Dinas Sosial Garut agar pendistribusiannya ditunda. Hal tersebut kemudian menurutnya mempengaruhi kondisi telur, padahal pengadaan sudah dilakukan sejak Gubernur meluncurkan program tersebut.
Daya tahan telur sendiri untuk berkisar 7 sampai 10 hari, maka untuk menyiasatinya, diakui Budi, maka telur-telur tersebut didistribusikan terlebih dahulu ke daerah lain yang programnya sudah berjalan.
Dan di Garut, untuk melancarkan program bantuan Gubernur tersebut pihaknya menyiapkan tiga gudang tambahan untuk mengemas 47 ribu paket sembako.
“Pengemasan sendiri terus dilakukan, tapi pendistribusiannya belum dilakukan sehingga telurnya rawan busuk. Namun kami pastikan bahwa bahan-bahan sembako yang nanti akan didistribusikan di Garut semuanya akan dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” ungkapnya.
Baca Juga:PPDB Jabar Tahun 2020/2021 Digelar DaringBupati Garut Akan Beli Sayuran Untuk Diberikan ke Taman Satwa Cikembulan
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Ade Hendarsyah mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya telur yang rawan busuk di gudang Bulog Garut.
Pemkab Garut sendiri, dalam hal ini Dinas Sosial disebutnya sama sekali tidak dilibatkan dalam penyediaan dan pendistribusian bantuan Gubernur Jawa Barat itu.
”Pendistribusian bantuan Gubernur dilakukan oleh Bulog bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Dinsos sama sekali tidak dilibatkan baik dalam pengadaan maupun pendistribusian bantuan sehingga kami tidak tahu apakah benar ada ratusan kilo telur yang busuk atau tidak,” ujar Ade.