RadarPriangan.com, CIAMIS – Buah kolang kaling menjadi salah satu hidangan favorit di bulan Ramadan. Buah dari pohon aren ini tentu sudah tak asing lagi di lidah masyarakat sunda.
Pedagang buah kolang kaling asal Desa Dayehluhur, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis mengatakan, saat ini harga kolang kaling melonjak tinggi.
Faktornya adalah karena tingginya permintaan di bulan Ramadan. Jika biasanya permintaan kolang-kaling per bulan sekitar 2 kwintal, akan tetapi pada Ramadan ini penjualan bisa mencapai 5 kwintal.
Baca Juga:PSBB Jabar 6-19 Mei 2020, Ridwan Kamil: Kunci Sukses Disiplin, Tes Masif, Penghayatan RamadanWartawan Minta Dilakukan Rapid Test, Robi Menyayangkan Lambannya Perhatian
“Saat ini buah kulang-kaling sangat susah didapat kalaupun ada jarak tempuhnya sangat jauh dan berada di pegunungan atau perkebunan yang jauh dari akses jalan serta harganya tinggi,” ucap jajang saat ditemui di lokasi pengolahan kolang-kaling jumat (1/5/2020).
“Bahan baku kolang-kaling cukup sulit didapat. Hal itu membuat harga jualnya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Saat ini, harga jual per kilonya Rp 12.000, sedangkan sebelum puasa, harganya Rp 7.000/kg,” ucapnya.
Ia menambahkan, harga tersebut cukup wajar, karena pembuatan dan pengelolaan buah kaleng-kaling cukup lama dari memisahkan cangkang dan buahnya.
“Proses pengolahannya pun cukup sulit sebelum menghasilkan kolang-kaling atau caruluk, buahnya perlu dimasak terus dikupas untuk mengeluarkan kaleng-kalingnya terus disortir dan direndam di air hingga beberapa hari agar menghasilkan buah yang empuk dan sempurna,”Jelasnya.(mg2)