RADAR GARUT, RadarPriangan.com, CIAMIS – Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Masjid Agung Kabupaten Ciamis seperti biasanya melaksanakan pesantren kilat dalam mengisi bulan Ramadan. Namun ada yang berbeda dengan tahun ini karena pesantren kilat (Paskil) dilaksanakan secara daring (dalam jaringan/online).
Bekerjasama dengan DTA Qurrotul Ain, Irma masjid Agung Ciamis menggelar Pesantren Kilat secara Online tersebut.
Paskil online ini juga sesuai dengan surat edaran Bupati Ciamis No 005/320-Kesra, Tentang pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan di tengah pandemi korona (Covid 19) di Kabupaten Ciamis.
Baca Juga:Bertambah Lagi, Berikut Update Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Garut, Kamis 30 April 2020Dampak Korona, 30 Persen Pajak Daerah Diprediksi Hilang
Ketua Irma DKM Masjid Agung Ciamis, Asep Nurul Huda mengatakan, sesuai ajuran Pemerintah baik pusat, provinsi maupun daerah yang melarang agar tidak berkerumun di suatu tempat. Maka dari itu, IRMA Masjid Agung Ciamis menggelar kegiatan Pesantren Kilat Online.
“Pesantren kilat online ini juga sudah tertuang dalam surat edaran Bupati Ciamis, tentang ibadah bulan suci ramadhan di pandemi Covid 19, agar pelaksanaan pesantren kilat dilaksanakan melalui media daring atau online,” kata Asep, Senin (27/4/2020).
Asep menjelaskan, Pesantren kilat online ini diisi oleh berbagai tingkatan seperti, tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
Untuk kelasnya juga nanti akan terpisah, seperti kelas laki-laki dan perempuan akan di pisahkan.
“Pesantren kilat online ini sangatlah sederhana, dan bisa diikuti berbagai kalangan yang hanya bermodalkan Hp saja pesantren kilat online ini sudah bisa diikuti,” jelasnya.
Sedangkan untuk materi pembelajaran, lanjut dia, ada kelas tahfidz, al-quran, tauhid, akhlak, fiqih, dan sirah. Sementara untuk teknik pembelajaran akan menggunakan aplikasi Zoom, Google Meet dan WhatsApp.
“Untuk WhatsApp kita gunakan untuk mengumpulkan peserta dan wali kelasnya, untuk pertemuan daringnya kita nanti gunakan Google Meet maupun aplikasi Zoom sesuai jaringan yang ada nanti,” tegasnya.
Baca Juga:6 Mei, Garut Siap Berlakukan PSBB ParsialSatu Warga Positif Covid-19, Jalan Desa Mekarsari Ditutup
Asep menuturkan, setiap materi itu, nantinya akan direkam dahulu, untuk durasinya sesuai kelasnya. Nanti setelah direkam, langsung di edit dan masukan langsung ke grup WhatsApp.
“Jadi mereka (Peserta) melihat dari video itu. Sehingga nantinya tidak terlalu banyak online, memang semuanya serba online namun kan kita kendalanya pada jaringan, jadi kalau offline peserta bisa melihat video pembelajaran berkali-kali,” terangnya.