Adapun selama isolasi kampung, Helmi menyebut untuk 315 kepala keluarga tersebut sudah disiapkan jaminan kehidupannya, minimal untuk 10 hari ke depan.
Helmi juga meminta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bisa memercepat proses pemeriksaan laboratorium dengan sampel swab. Dengan lambatnya hasil uji swab, menurutnya potensi orang dalam pemantauan bisa semakin banyak.
Kasus Cigedug, menurutnya harus menjadi contoh, karena hasil swab test baru keluar setelah 19 hari sampel dikirimkan dan pasiennya sudah meninggal dunia.
Baca Juga:Sebut Masjid Tempat Orang Kotor, Pemuda di Garut Diperiksa PolisiSungguh Mulia, Guru di Garut Mengajar dari Rumah ke Rumah
Hal tersebut menurutnya berakibat pada diisolasinya satu kampung karena banyaknya orang yang melakukan kontak dengan pasien tersebut, termasuk 3 kecamatan yang ada di sekitarnya terkena dampak.
“Memang saya dapat penjelasan, yang minta swab test itu dari Jawa Barat numpuk, ngantri. Antrian ini yang menyebabkan hasilnya lama,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Cigedug, Mia Herlina menyebut bahwa akibat lambatnya keluar hasil tes pasien membuat warga resah dan sempat protes.
“Sempat ada yang menganggap ada kesengajaan, tapi sudah kita jelaskan hingga akhirnya warga mau diisolasi,” sebutnya.
Menurutnya, jika sejak awal hasil lab bisa diketahui, pihaknya bisa melakukan berbagai upaya pencegahan sehingga bisa meminimalisasi resiko.
“Tapi sekarang sudah terjadi dan semuanya sudah mau diisolasi. Selama 10 hari ke depan disiapkan sembako dan warga harus diam di rumah. Kalau ada keperluan apapun bisa menghubungi satgas dari desa yang berjaga,” ungkapnya.
Kepala Desa Cigedug, Basit Abdul Kodir menyebut bahwa warganya sudah siap melakukan isolasi mendiri karena sadar hal tersebut untuk kepentingan banyak orang.
Baca Juga:Jaga-jaga, Polres Ciamis Lakukan Simulasi Pemulasaraan Jenazah Korban Covid-19Ojol Cantik Ini Terpaksa Ngojek Demi Bantu Suami
Untuk kampung yang diisolasi sendiri lokasinya sedikit menjorok ke dalam dari ruas jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Cigedug dan Cikajang. Walau begitu ada tiga jalan yang bisa jadi pintu masuk ke kampung tersebut, namun seluruhnya akan dijaga oleh satgas.
Untuk menampung bantuan bagi warga yang diisolasi, sebuah posko didirikan di dekat pintu masuk kampung. Bantuan pertama, berupa 350 paket sembako telah dibagikan langsung kepada warga. (igo)