RadarPriangan.com, GARUT – Setelah resmi keluarnya hasil swab test dari pemuda berusia 20 tahun asal Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, kasusnya pun resmi dinyatakan konfirmasi positif covid-19.
Pemuda yang sempat kabur dari ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut itu kini sudah meninggal dunia.
Pemerintah Kabupaten Garut akhirnya terpaksa mengisolasi satu kampung di wilayah Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut tempat tinggal pemuda itu.
Baca Juga:Sebut Masjid Tempat Orang Kotor, Pemuda di Garut Diperiksa PolisiSungguh Mulia, Guru di Garut Mengajar dari Rumah ke Rumah
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyebut bahwa pemuda itu awalnya ditetapkan dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) kemudian pada 1 April 2020 meninggal dunia.
Sebelum meninggal dunia itu, sempat diambil swabnya untuk diuji di laboratorium. Hasil pemeriksaan swab pasien tersebut kemudian baru diterima Senin (20/4/2020), dan hasilnya pasien tersebut positif Covid-19.
“Atas hal tersebut, mulai Rabu (22/4/2020), satu kampng di Kecamatan Cigedug diisolasi. Pertimbangannya sendiri karena daerah ini sudah bisa ditetapkan sebagai zona merah karena ada yang positif dan meninggal dunia. Selain itu juga ada kontak eratnya yang paling banyak di kampung ini, atau sekitar 41 kepala keluarga,” sebutnya, Rabu (22/4/2020).
Meski begitu, ungkap Helmi, untuk jumlah kepala keluarga yang harus diisolasi di kampung tersebut berjumlah 315 kepala keluarga. Jumlah yang diisolasi sendiri berdasarkan kesepakatan bersama pemerintahan desa setempat.
Selain mengisolasi kampung tempat tinggal pasien, dikatakan Helmi, kampung di sekitarannya pun akan diawasi secara ketat.
“Selain itu juga ada tiga kecamatan di sekitarnya, yaitu Cikajang, Cisurupan, dan Bayongbong akan diberlakukan sosial dan physical distancing secara ketat,” katanya.
Sementara pada Selasa (21/4/2020) Pemkab Garut telah melakukan rapid test kepada sejumlah warga sebelum kemudian hari Rabu melakukan isolasi kampung.
Baca Juga:Jaga-jaga, Polres Ciamis Lakukan Simulasi Pemulasaraan Jenazah Korban Covid-19Ojol Cantik Ini Terpaksa Ngojek Demi Bantu Suami
Untuk hasil rapid test di Kecamatan Bayongbong dan Cisurupan sendiri, diungkapkan Helmi belum ada yang reaktif, namun sebelum meninggal PDP tersebut sempat dirawat di Faskes Cisurupan.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa keluarganya tersebar di beberapa tempat yang sempat menengok pasien. “Saat proses penguburan jenazah juga yang datang cukup banyak,” ucapnya.
Pemuda yang kini sudah dimakamkan di kampung halamannya itu, diperkirakan Helmi tertular di wilayahnya bekerja di Bogor. Saat datang ke Garut, kondisinya dalam keadaan sakit dan akhirnya diisolasi di RSUD dr Slamet Garut.