RadarPriangan.com, JAKARTA – Dengan merebaknya wabah Korona (Covid-19), Pemerintah Indonesia telah berupaya menekan agar tidak terjadi kontak fisik antara masyarakat dengan mengkampanyekan social distancing atau physical distancing dan #DiRumahAja.
Memang benar, berdasarkan keterangan para ahli kesehatan, cara seperti itulah yang saat ini paling ampuh untuk mencegah penularan virus Covid-19 yang cukup mematikan itu.
Kemudian pertanyaannya, seberapa berisiko pakaian yang digunakan oleh seseorang setelah aktivitas di luar, hubungannya dengan penularan virus Covid-19?.
Baca Juga:Pemakaman Terduga Covid-19 di Garut Tidak Ditolak WargaFix, Positif Covid-19 di Garut Tetap 2 Kasus, Reaktif Rapid Test Tetap 4 Kasus
Well,
menurut spesialis penyakit
menular Dr. Kathleen Jordan dari CommonSpirit Health, pakaian yang digunakan
manusia sejauh ini, bukanlah
sesuatu yang perlu untuk dikhawatirkan secara berlebih.
“Beberapa
studi terbaik kami terkait influenza dan beberapa jenis virus, diketahui bahwa
pakaian secara umum bukanlah inkubator terbaik bagi virus (untuk mengendap),”
katanya.
Menurut
dia, tekstur yang dimiliki pakaian (yang mana bukan permukaan keras), belum
lagi, pakaian yang segera dicuci usai dikenakan, akan mempersulit virus untuk
tetap bertahan hidup.
Namun begitu, aman dianjurkan bagi mereka yang belum lama kembali dari aktivitas berbelanjanya, apalagi jika merasa terpapar atau berdekatan dengan orang yang bersin dan batuk di swalayan, untuk sebisa mungkin mencuci pakaian mereka, guna menurunkan risiko yang tidak diinginkan.
Kendati demikian, tetap memastikan kehigienisan kedua tangan dan
tidak menyentuh wajah, apalagi saat berada di luar, adalah sesuatu yang wajib
diprioritaskan, selain mengenakan masker wajah tentunya.(fin/red)