RadarPrianngan.com, GARUT – Setelah sekian lama merantau bagi yang sudah menikah, tentu membuat orang menjadi sangat rindu pada pasangannya.
Namun demikian, di masa merebaknya wabah penyakit seperti saat ini, melepas rasa rindu dengan pasangan menjadi hal yang berisiko. Apalagi baru saja merantau di daerah yang ditetapkan zona merah.
Karena itulah, Ketua Tim Penanganan virus Covid-19 RSUD dr Slamet Garut, dr Een Suryani meminta agar warga tidak dulu melakukan hubungan badan dengan pasangannya. Terutama bagi orang dalam pengawasan (ODP) yang baru pulang dari zona merah.
Baca Juga:Lima Daerah Jabar Sepakat Ajukan Status PSBB BersamaanPengungsi Talegong Tunggu Janji Relokasi Pemkab Garut
Een menyebut bahwa mereka yang bertatus ODP dan baru datang dari zona merah seyogianya melakukan karantina mandiri terlebih dahulu selama 14 hari sebelum melakukan hubungan badan.
“Artinya mereka harus melakukan sosial dan physical distancing. Perilaku tersebut juga diantaranya adalah dengan tidak melakukan hubungan badan dengan pasangannya,” ujarnya, Selasa (7/4/2020).
Jika memaksakan melakukan hubungan badan, menurut Een, bukan tidak mungkin kemudian pasangannya akan terkena Covid-19 meski keduanya menggunakan masker saat berhubungan badan jika salah satunya kemudian dinyatakan positif atau hanya sebatas carrier (pembawa virus).
Ia mencontohkan, tim medis saat melakukan penanganan terhadap pasien Covid-19 menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
“Tapi ternyata tetap saja, masih ada tim medis yang terkena virus Covid-19. Apalagi ini yang berhubungan badan dan hanya menggunakan masker,” katanya.
Oleh karena itu, Een mengimbau kepada seluruh orang yang berstatus ODP dan baru datang dari zona merah untuk tidak dulu melakukan hubungan badan. Lebih baik melakukan karantina mandiri selama 14 hari k depan dengan tetap melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
Idealnya, diungkapkan Een, mereka yang bertatus ODP dan baru datang dari zona merah tinggal dan diam di ruangan sendiri dan tidak melakukan interaksi dengan banyak orang sehingga bisa memutus rantai penyebaran Covid-19. (igo)