RadarPriangan.com, GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut saat ini telah berencana menyiapkan uang kompensasi atau jaminan hidup (jadup) dari BTT (biaya tidak terduga) dan APBD (anggaran pendapatan belanja daerah) sebesar Rp 50 miliar.
Uang tersebut rencananya akan dibagikan kepada ODP (orang dalam pemantauan) sebagai ‘uang diam’ agar tidak keluyuran.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengaku bahwa saat ini pihaknya menyayangkan warga yang mudik dari zona merah korona dan ditetapkan ODP, namun masih keluyuran di luar rumah.
Baca Juga:Polisi Semprot Jalur Jenazah Positif Korona di Kota TasikBatal, Karantina Wilayah Kota Tasik Diganti Jadi Pembatasan Orang Masuk
“Kalau ODP diam di rumah dan tidak punya uang akan kita berikan santunan sesuai dengan jadup (jatah hidup). Satu keluarga per harinya Rp 50 ribu. Kita juga menyiapkan beras,” ujarnya, Senin (30/02/2020).
Ia mengaku bahwa pada Minggu (30/03/2020) ia sempat melakukan monitoring di sejumlah kecamatan terkait korona.
Di salah satu kecamatan ia bertemu dengan seorang warga yang mengaku baru pulang dari Jakarta dan disimpulkannya sebagai ODP karena baru datang dari daerah zona merah korona.
“ Tapi dia ini malah santai-santai saja, naik motor keluyuran kemana-mana. Padahal kan seharusnya ODP ini dikarantina, diamn di rumah,” katanya.
Agar para ODP tersebut diam di rumah, Bupati mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan anggaran Rp 50 miliar dari BTT dan APBD Kabupaten Garut. Penyiapan anggatan itu sendiri dilakukan dengan pergeseran anggaran untuk penanganan korona.
Walau anggaran yang cukup besar sudah disiapkan, Rudy menegaskan bahwa pembagian uang tersebut tidak akan sembarangan diberikan.
“Hanya diberikan kepada ODP dan jumlahnya Rp 50 ribu per hari,” tegasnya.
Baca Juga:Pemdaprov Jabar keluarkan Maklumat untuk Tidak Mudik dan Tidak Piknik Tahun 2020Pemdaprov Jabar Perpanjang Masa Flexible Working Arrangement Bagi ASN
Jumlah ODP di Kabupaten Garut sendiri setiap harinya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data sampai Minggu (29/03/2020), tercatat 581 orang.
Peningkatan jumlah ODP tersebut sendiri karena banyaknya warga yang baru datang dari zona merah corona, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok,Tangerang, dan Bandung. (igo)