Menurut Bahlil, investasi adalah instrumen untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pintu untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Selain itu, investasi juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara.
“Kenapa? Karena 76 persen dari total pendapatan APBN minus pembiayaan itu berasal dari pajak dan pajak paling besar itu adalah pajak badan dan pajak badan itu adalah pengusaha,” tuturnya.
Adapun pada 2019, nilai investasi secara nasional mencapai 102,3 persen alias Rp 809,7 triliun atau melebihi dari target yang ditetapkan yakni Rp 792 triliun. Tahun ini, target realisasi penanaman modal secara nasional adalah Rp 886 triliun.
Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil Minta Kepala Dinas Kabupaten/Kota Selaras Tangani COVID-19Ridwan Kamil Ajak Ulama Jabar Tangkal Hoaks
Acara Musda ke-XVI HIPMI Jabar dengan tema ‘Peran HIPMI Dalam Meningkatkan Investasi Untuk Kemajuan Perekonomian Jawa Barat yang Berkelanjutan’ berlangsung pada 9-10 Maret 2020.
Agenda utama musda yakni menetapkan Ketua Umum (Ketum) dan Kepengurusan BPD Hipmi Jabar Periode 2020-2023. Ada empat calon kandidat ketum yang maju, yaitu Batara Kartika, Raihan Nuraditya, Jimi Hendrix, dan Radityo Egi Pratama.(rls)