GARUT – Sejumlah 50 Guru Besar/Profesor LLDIKTI IV Wilayah Jabar Banten yang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Garut kunjungi Universitas Garut, Selasa (14/1/2020). Rombongan Guru besar tersebut disebar menjadi 10 kelompok dan melakukan pengabdian masyarakat kepada 10 perguruan tinggi yang ada di Garut.
Sebelum menyebar ke 10 perguruan tinggi mereka kumpul di Kampus Uniga selanjutnya disambut Bupati Garut Rudy Gunawan di Gedung Pendopo. Dalam sambutanya Bupati mengaku gembira atas kedatangan rombongan yang tergabung dalam Paguyuban Guru Besar LLDIKTI IV Wilayah Jabar Banten.
“Kedatangan para Profesor ini tentunya memiliki nilai yang luhur, kedatanganya memberikan semangat peningkatan kualitas Pendidikan di Kabupaten Garut khususnya Pendidikan Tinggi,” katanya.
Baca Juga:Perubahan Juknis BOS Dikritisi FAGAR, Gaji Guru Honorer Terancam HilangKasus TBC di Ciamis Tinggi, Dua Jenis TB Bahkan Kebal Obat
Bupati menyampaikan terimakasih atas kepercayaannya dimana Garut dijadikan tempat dalam upaya melakukan pengabdian masyarakat.
“Ini menjadi angin segar yang dapat memberikan manfaat besar bagi warga Kabupaten Garut. Kedatangan para guru besar tentunya harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh perguruan tinggi yang ada di Garut, karena ini kesempatan langka mendapatkan arahan dan bimbingan dari para Profesor dalam upaya peningkatan kualitas perguruan tinggi di Garut” ujar Bupati.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada APTISI Wilayah IV Jabar–Banten yang menjadikan Kabupaten Garut sebagai sasaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Paguyuban Profesor LLDIKTI Wilayah IV Jabar-Banten. Dalam kunjungan tersebut, Uniga mendapat arahan dari 3 Guru Besar berkaitan dengan sosialisasi proses Jabatan Akademik Dosen. Ke tiga guru besar tersebut yaitu : Prof. Dr. Endang Komara, M.Si, Prof. Dr. H. Ishak Kusnandar, M.Si dan Prof. Dr. Henny Nuraeny, SH. MH. Kegiatan yang dihadiri sekitar 50 Dosen perwakilan dari berbagai Fakultas yang ada di Uniga ini dalam paparannya Prof. Dr. Endang Komara, M.Si, menyampaikan, masih banyak dosen yang belum memiliki jabatan akademik. Hal tersebut disampaikan berdasarkan kondisi Dosen Nasional saat ini yang dipantau oleh Kemenristekdikti.
“Banyak faktor yang menyebabkan dosen tidak memiliki jabatan fungsional, salah satunya kurang memikirkan karya ilmiah. Hal ini harus segera ditangani, sebagai seorang Dosen harus benar-benar memahami kariernya, mulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala hingga Profesor”, ujarnya.