RadarPriangan.com, CIAMIS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mencatat dari tahun 2019 sampai 2020 kasus Tuberkulosis (TBC) ditemukan pada sekitar 1000 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr. Yoyo M. M.Kes.m mengatakan kasus TBC di Ciamis terbilang tinggi.
Bahkan, di Ciamis ditemukan kasus TB MDR (Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR TB) dan TB XDR (Extensively Drug Resistant Tuberculosis). Dua jenis TB ini termasuk kategori TB yang tidak biasa.
Baca Juga:Aksi Tarik-menarik Jambret dengan Korban Bak di Film, Satu Pelaku DiamankanTiga Persoalan Utama Guru Honorer, Harus Segera Diselesaikan Pemerintah Pusat
Dua jenis TB itu tidak bisa diobati dengan obat yang tersedia di puskesmas, karena sudah kebal oleh obat-obat puskesmas.
“Jadi kita ada tiga kasus untuk TB XDR dan TB MDR kurang lebih ada 70 kasus. Untuk data meninggal tepatnya kita lihat dulu, tapi untuk yang pengobatan banyak,” ujarnya, Selasa (11/02/2020).
Ia menambahkan untuk penanganan TB MDR dan TB XDR diarahkan ke RS Hasan Sadikin Bandung.
“ Selain mengirimkan pasien, kita juga mengirimkan tim untuk pendampingan pengobatan selama pulang dari RS Hasan Sadikin Bandung. Baik dokternya, laboratoriumnya, maupun perawat kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Dia mengaku telah melakukan sosialisasi soal bahaya penyakit TBC. Termasuk agar masyarakat memeriksakan kesehatannya ke puskesmas terdekat.
“Jadi, perlu disampaikan bahwa yang kena TB ini di usia produktif di antara 15 sampai 45 tahun. Perlu dipahami masyarakat juga, bahwa penyakit infeksi itu bukan karena turunan,” jelasnya.
Yoyo juga mengimbau masyarakat harus selalu menjaga kesehatan, salah satunya pola hidup sehat dan bersih. Mereka harus menjaga lingkungan sekitar tetap bersih, sehingga terhindar dari berbagai penyakit berbahaya atau menular.
Baca Juga:Ratusan Kendaraan Terkena Operasi KTMDUPWI Garut Salurkan 150 Paket Sembako
“Masyarakat harus menjaga kesehatan pola kehidupan yang baik jaga lingkungan agar terhindar dari penyakit menular,” pungkasnya.(mg2)